Bapak Haji Muhammad Soeharto Bapak Pembangunan Indonesia
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Bapak Haji Muhammad Soeharto: Bapak Pembangunan Indonesia
Pendahuluan
Bapak Haji Muhammad Soeharto, yang dikenal luas sebagai Presiden Republik Indonesia yang kedua, memegang peranan penting dalam perjalanan sejarah Indonesia. Ia merupakan sosok yang sangat berpengaruh, yang memberikan dampak besar bagi perkembangan negara ini, baik dalam aspek politik, ekonomi, maupun sosial. Soeharto berkuasa selama lebih dari 30 tahun, memimpin Indonesia dari tahun 1967 hingga 1998. Meskipun kepemimpinannya sangat kontroversial dan banyak disertai kritik, banyak pula aspek positif dalam masa pemerintahannya yang membawa Indonesia menuju kemajuan.
Artikel ini akan menggali sisi positif dari kepemimpinan Soeharto, terutama dalam hal pembangunan ekonomi, stabilitas politik, dan pengaruhnya dalam memperbaiki infrastruktur Indonesia. Kita akan melihat bagaimana upaya Soeharto untuk membangun Indonesia, meskipun tidak lepas dari tantangan dan kritik, berhasil mengubah wajah negara ini menjadi lebih maju.
Masa Kecil dan Awal Karir Soeharto
Latar Belakang Keluarga dan Pendidikan
Soeharto lahir pada tanggal 8 Juni 1921 di Kemusuk, sebuah desa kecil di Yogyakarta, dari pasangan Kertosudiro dan Sukirah. Sejak kecil, Soeharto tumbuh dalam keluarga yang sederhana. Pendidikan formalnya dimulai di Sekolah Rakyat (SR), namun karena kondisi ekonomi keluarga yang terbatas, Soeharto tidak bisa melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Ia kemudian bergabung dengan tentara pada usia muda dan memulai karir militernya, yang kemudian menjadi landasan untuk perjalanan hidupnya di dunia politik.
Pendidikan Militer dan Karir Awal
Soeharto memulai karirnya di dunia militer pada tahun 1940-an, saat ia bergabung dengan tentara Hindia Belanda. Namun, setelah Jepang menguasai Indonesia, ia bergabung dengan PETA (Pembela Tanah Air), pasukan yang dibentuk oleh Jepang untuk mempertahankan Indonesia. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, Soeharto terlibat dalam perjuangan melawan Belanda untuk merebut kemerdekaan sepenuhnya.
Soeharto dan Pembangunan Ekonomi Indonesia
Pembangunan Ekonomi pada Era Orde Baru
Setelah menjadi Presiden pada tahun 1967, Soeharto mengambil langkah-langkah strategis untuk memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia yang saat itu tengah berada dalam keterpurukan. Pada awal pemerintahannya, Soeharto menghadapi tantangan besar dalam menghadapi inflasi tinggi, utang luar negeri, serta kerusakan ekonomi akibat ketegangan politik pada masa Orde Lama.
Pembangunan Infrastruktur
Soeharto memprioritaskan pembangunan infrastruktur sebagai bagian dari upaya untuk memperbaiki kondisi perekonomian. Berbagai proyek infrastruktur besar diluncurkan, seperti pembangunan jalan raya, jembatan, pelabuhan, bandara, dan sistem irigasi yang lebih baik untuk meningkatkan hasil pertanian. Hal ini membantu meningkatkan aksesibilitas antar wilayah dan mendukung arus barang dan orang yang lebih efisien.
Beberapa pencapaian utama dalam pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh Soeharto antara lain:
-
Pembangunan Jalan Tol Trans-Jawa: Pembangunan jalan tol yang menghubungkan kota-kota besar di Jawa, dari Jakarta hingga Surabaya, memungkinkan arus barang dan mobilitas ekonomi yang lebih cepat.
-
Proyek Pembangunan Pelabuhan dan Bandara: Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta diperluas dan diperbaiki, serta pembangunan berbagai bandara yang mempermudah transportasi udara domestik dan internasional.
Sektor Pertanian dan Pangan
Pada masa pemerintahan Soeharto, sektor pertanian juga mendapat perhatian besar. Program "Revolusi Hijau" yang diluncurkan pada tahun 1969 bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan, terutama beras. Dalam waktu yang relatif singkat, Indonesia berhasil mengurangi ketergantungan pada impor pangan dan bahkan mencapai swasembada beras pada tahun 1984.
Pencapaian di sektor pertanian termasuk:
-
Swasembada Pangan: Melalui program irigasi yang lebih baik dan penggunaan varietas padi unggul, Indonesia menjadi salah satu negara yang dapat memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri.
-
Perbaikan Infrastruktur Pertanian: Pembangunan saluran irigasi yang luas membantu petani dalam mengelola lahan pertanian dengan lebih efisien.
Stabilitas Politik dan Sosial pada Masa Orde Baru
Kebijakan Politik yang Mengutamakan Stabilitas
Selama masa pemerintahan Soeharto, Indonesia dikenal dengan stabilitas politiknya yang cukup terjaga meskipun terdapat kritik mengenai pembatasan kebebasan politik. Soeharto memegang kekuasaan dengan tangan besi melalui kebijakan yang disebut "Pancasila sebagai Dasar Negara" dan "Demokrasi Pancasila". Ia mengembangkan sistem pemerintahan yang disebut Orde Baru, yang mengutamakan stabilitas politik dan pembangunan ekonomi. Namun, stabilitas ini sering kali tercapai dengan pengawasan ketat terhadap partai politik dan kebebasan pers.
Pemberantasan Korupsi dan Penataan Birokrasi
Salah satu aspek yang juga banyak dipuji dari kepemimpinan Soeharto adalah upaya pemberantasan korupsi dan penataan birokrasi. Meskipun pada akhirnya sistem yang dibangun memiliki celah untuk penyalahgunaan, pada awalnya, Soeharto berusaha keras untuk membersihkan aparat pemerintah dari praktek korupsi yang merajalela pada masa pemerintahan sebelumnya.
Beberapa kebijakan yang diambil untuk memberantas korupsi antara lain:
-
Penguatan Lembaga Anti-Korupsi: Pemerintah Orde Baru berusaha untuk memberantas praktek korupsi dengan membentuk berbagai lembaga yang bertugas mengawasi keuangan negara dan proyek-proyek besar.
-
Kebijakan Eselonisasi: Meskipun banyak kritik mengenai nepotisme, Soeharto berusaha untuk menata birokrasi agar lebih efisien dan profesional.
Peningkatan Pendidikan dan Kesehatan
Pada sektor sosial, pemerintah Soeharto juga menaruh perhatian besar terhadap peningkatan akses pendidikan dan layanan kesehatan. Program Wajib Belajar 9 Tahun pada tahun 1984 bertujuan untuk meningkatkan tingkat pendidikan dasar di seluruh Indonesia. Pemerintah juga membangun berbagai rumah sakit dan pusat kesehatan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama di daerah pedesaan.
Pendidikan
-
Peningkatan Akses Pendidikan: Program wajib belajar 9 tahun berhasil meningkatkan angka partisipasi pendidikan di seluruh Indonesia, meskipun masih terdapat kesenjangan antara wilayah perkotaan dan pedesaan.
-
Pembangunan Sekolah dan Universitas: Banyak sekolah dan universitas baru dibangun untuk meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh Indonesia.
Kesehatan
-
Program Kesehatan Dasar: Peningkatan akses terhadap layanan kesehatan dasar juga menjadi prioritas, dengan program imunisasi yang lebih luas dan perbaikan fasilitas kesehatan di desa-desa.
Tabel: Pencapaian Pembangunan di Era Soeharto
Aspek | Pencapaian Utama |
---|---|
Infrastruktur | Pembangunan jalan tol, pelabuhan, dan bandara yang menghubungkan seluruh Indonesia. |
Pertanian | Program Revolusi Hijau, swasembada beras, dan pembangunan saluran irigasi. |
Pendidikan | Wajib Belajar 9 Tahun, peningkatan jumlah sekolah dan universitas. |
Kesehatan | Peningkatan layanan kesehatan dasar dan rumah sakit di seluruh Indonesia. |
Stabilitas Politik | Kebijakan Orde Baru yang mengutamakan stabilitas politik meskipun dengan pembatasan kebebasan politik. |
Pemberantasan Korupsi | Penguatan lembaga anti-korupsi dan birokrasi yang lebih efisien. |
Peninggalan dan Pengaruh Soeharto pada Masa Kini
Pembangunan Ekonomi yang Berkelanjutan
Pemerintahan Soeharto memang berakhir dengan masa krisis ekonomi pada tahun 1997-1998, namun banyak hasil pembangunan yang dilakukannya masih dapat dirasakan hingga kini. Pembangunan infrastruktur yang masif dan kebijakan ekonomi yang mengedepankan sektor industri, pertanian, dan jasa membentuk dasar ekonomi yang mampu bertahan meskipun terdapat guncangan ekonomi.
Soeharto berhasil meletakkan fondasi bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pesat pada dekade 1980-an dan 1990-an, dengan pencapaian rata-rata pertumbuhan ekonomi yang tinggi, sekitar 6-7 persen per tahun. Pembangunan ekonomi yang dilaksanakan pada masa pemerintahannya memungkinkan Indonesia untuk merasakan masa kemakmuran sebelum krisis finansial Asia tahun 1997.
Peninggalan Infrastruktur
Sebagian besar infrastruktur Indonesia yang berkembang pesat pada era Orde Baru masih menjadi andalan negara hingga kini, seperti jalan tol yang menghubungkan berbagai wilayah di Pulau Jawa dan Sumatera. Begitu pula dengan bandara dan pelabuhan yang mendukung kegiatan perdagangan internasional.
Kesimpulan
Bapak Haji Muhammad Soeharto, meskipun kepemimpinannya penuh dengan kontroversi, tidak dapat dipungkiri bahwa ia memiliki peranan besar dalam membangun Indonesia. Selama masa pemerintahannya, Indonesia mengalami berbagai pencapaian dalam sektor pembangunan ekonomi, sosial, dan infrastruktur. Stabilitas yang dijaga selama era Orde Baru memungkinkan Indonesia untuk berkembang pesat di banyak bidang.
Pencapaian-pencapaian ini, meskipun tidak lepas dari kritik, tetap menjadi bagian penting dari perjalanan sejarah Indonesia
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar